Apa efek palu air pada katup?

Ketika katup tertutup secara tiba-tiba, inersia aliran bertekanan menciptakan gelombang kejut air yang dapat menyebabkan kerusakan pada katup atau sistem perpipaan. Hal ini dikenal sebagai “efek palu air” dalam hidrolika atau palu air positif. Sebaliknya, pembukaan katup yang tertutup secara tiba-tiba juga dapat menimbulkan efek water hammer yang disebut dengan water hammer negatif, yang mempunyai daya rusak tertentu namun tidak sebesar water hammer positif.

Bagian penutup yang tiba-tiba tersedot ke dalam dudukan pada saat katup hendak menutup disebut dengan efek pemblokiran silinder. Hal ini disebabkan oleh aktuator dengan gaya dorong rendah yang tidak memiliki daya dorong yang cukup untuk tetap dekat dengan dudukannya, sehingga menyebabkan katup menutup secara tiba-tiba sehingga menimbulkan efek palu air. Dalam beberapa kasus, karakteristik aliran pembukaan cepat pada katup kontrol juga dapat menyebabkan efek palu air.

Efek water hammer sangat merusak: tekanan yang terlalu tinggi akan menyebabkan pipa dan katup rusak, dan tekanan yang terlalu rendah akan menyebabkan keruntuhan, merusak katup dan perlengkapannya. Hal ini juga menimbulkan banyak kebisingan, namun kerusakan sebenarnya pada katup dan pipa disebabkan oleh kegagalan mekanis. Karena energi kinetik berubah dengan cepat menjadi tekanan pipa statis, water hammer dapat menembus pipa atau merusak penyangga dan sambungan pipa. Untuk katup, palu air dapat menghasilkan getaran yang parah melalui spul, yang dapat menyebabkan kegagalan inti, paking, atau pengepakan.

Ketika listrik padam dan mesin berhenti, energi potensial sistem air pompa akan mengatasi inersia motor dan menyebabkan sistem berhenti tiba-tiba, yang juga akan menimbulkan dampak tekanan dan efek palu air. Untuk menghilangkan akibat serius dari efek palu air, perubahan tekanan mendadak dalam sistem harus dicegah. Di dalam pipa perlu disiapkan serangkaian tindakan penyangga dan peralatan seperti water hammer eliminator, stasiun pompa water hammer, pompa water hammer lurus.

Untuk mencegah fluktuasi tekanan, katup harus ditutup secara merata. Untuk katup kontrol yang harus dicekik ketika dekat dengan tempat duduk, aktuator dengan daya dorong keluaran yang cukup besar, seperti aktuator pneumatik atau hidrolik piston, atau takik khusus pada travel sleeve dari operator yang berputar secara manual, harus digunakan untuk mengurangi atau mencegah silinder efek pemblokiran. Memasang jenis peralatan anti lonjakan tertentu pada sistem perpipaan juga dapat mengurangi efek water hammer seperti katup pelepas tekanan atau drum penyangga. Selain itu, injeksi gas ke dalam sistem mengurangi kepadatan cairan dan memberikan kompresibilitas untuk menangani fluktuasi mendadak.

 

0 balasan

Tinggalkan Balasan

Ingin bergabung dalam diskusi?
Jangan ragu untuk berkontribusi!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *